Rabu, 14 Oktober 2015

Tak Terduga

Tak Terduga

satu bulan belakangan ini sandy mulai dingin , tidak menyapa, apalagi merayu atau menggodaku. hari ini kamu bertemu, senyum manis bibir tipis itu membuat gejolak diahtiku, pikirku, “mengapa dia berbeda?”. dia menarik seoerti biasanya, mata sipit, kulitnya agak pucat, berpipi lebar, selalu tampil casual, “hhhhhh,…… kucinta dia…. “ janji bertemu hari ini lantaran aku ingin memperjelas kelanjutan  hubungan ini, apa yang membuat dia berubah? apakah dia sudah tidak mencintaiku lagi ? 


terpikir oleh ku apakah ada kesalahan yang ku lakukan terhadap dia ?. mungkin ini akhir dari cerita indah tak bernama antara aku dan dia. Sandy memang banyak kegiatan seperti biasanya, tapi dulu kita masih bisa saling bertemu dan bertegur sapa. dulu kita masih saling perduli dan saling mencari diantara kesibukan masing masing. 

apakah dia dekat dengan lelaki lain ?, atau dia bosan dan lelah dengan tingkah laku ku yang membuat nya muak ?, atau kita terhalang restu orang tua ?, dan mangkin banyak saja pertanyaan dan kemungkinan buruk muncul dipikiran ku. entahlah tapi memang aku yang terlalu banyak pikiran. 

aku sangat berharap jika kisah ini berlanjut dengan bahagia meski sedikit naif tpi aku yakin… .Aku sendiri merasa tidak ada yang salah diantara kita, kita cocok, selama ini kita tak punya masalah dengan perbedaan diantara kita. semua datang tiba tiba layaknya petir di siang bolong. setelah deringan telfonnya berbunyi dan perbincangan singkat dengan entah siapa, dia berubah…. yaa semenjak itu dia berubah sedingin es. 

pagi ini aku bangun dengan penuh pertanyaan. apa yang akan terjadi ? kenapa harus terjadi ? hahhh sudahlah… jika semangkin di pikirkan maka tak ada habis nya. malam tadi pun terasa tidak nyenyak sama sekali bagai tidur di atas tumpukan kayu. janji bertemu hari ini sekitar jam 9 malam seusai semua kegiatan dia dan memang kebetulan hari ini aku juga punya kerjaan sampai hingga jam 9an. siang ini aku dan dia sempat berpaspasan di depan kafetaria tempat pertama kali kita bertemu. tempat itu memang tidak jauh dari tempat kami berdua bekerja. kita sudah saling bertatapan dari jauh. aku mulai berskenario di dalam kepala, apa yang akan ku katakan nanti saat berpapasan dengannya, apa aku sapa dengan biasa atau diam atau menghidar dan belok kedalam kafe. aku putuskan untuk masuk saja k dalam kafe karena memang ingin sekalian makan siang. tanpa di sangka dia juga masuk k dalam. omaigatttt…… ini sungguh diluar dugaan ku, aku pun mendekat dan bertanya pada nya karena memang sudah terlanjur satu atap siang itum “nanti jadi gak ?” lalu dia menjawab “jadi kok, jangan telat ya, aku kelar nya jam 9:30. nanti ketemu di tempat aku aja ya” dengan ragu aku menjawab “okedeh kalo gitu…”  dia pergi setelah itu. ternyata dia masuk ke kafe itu untuk berbicara padaku meskipun akhirnya aku yang memulai pembicaraan. 
makanan ku terasa hambar…… terasa kenyang seketika… dilanda kebingungan hebat dan intrupsi pikiran buruk akan nanti malam. apakah aku kan kehilangan sandy ? setelah seklian lama mengejar cinta nya. 


melalui sisa hari ini terasa sangat berat karna nanti akan ada waktu penentuan akan hal ambigu yang harusnya menjawab kejadian selama 1 bulan ini

jam 09:00. butuh waktu kurang lebih setengah jam hingga aku tiba di tempat nya berarti sangat pas. perjalanan terasa sangat mendebarkan penuh rasa takut dan pertanyaan

jarum jam tanganku sudah menyentuh angka 9:30 dan aku sedang berdiri di depan rumah nya. jari ku terasa sangat berat menekan tombol bell rumah nya, tingggg! bunyi bell rumah nya berdering menggetarkan sekujur tubuh ku. dia membuka pintu dan menyuruhku masuk

di ruang tamunya ada ayah dan ibu nya sedang duduk di sofa, dia menyuruh ku duduk di sofa sebelah ayah nya. “malem om malem tante” aku sapa orant tua nya. sandy masuk k dapur untuk membuat kan minum katanya. orangtua nya memandangku dengan sinis seakan akan aku telah melakukan hal buruk terhadap anak nya. 

tiba tiba saja lampu mati , suasana menjadi gelap bahkan aku tak dapat melihat tangan ku sendiri. “ada apa ini ?! masa listrik mati sih ?! kita kan bayar bulanan!” ayah sandy berkata dengan amarah. aku pun hanya dia karna tak tau harus berkata apa. tiba tiba ada suara dari belakang ku. “happy birthday happy birthday…… happy birthday……. jaaammmess… happy birthday james” itu suara sandy, aku sangat mengenal suara itu, sontak aku langsung tersadar bahwa hari ini adlah hari ulang tahun ku. aku berbalik badan dan melihat cahaya lilin menerangi senyum manis di wajah wanita yang ku cintai. tak lama lampu ruangan pun menyala dan terlihat orang tua sandy sedang tersenyum bahagia melihat kami. aku tak dapat menahan air mata yang ingin segera keluar jatuh membasahi kerah kemeja ku.  aku hanya diam lalu ku tiup lilin di tangan nya lalu aku ambil lilin itu dan ku taruh di meja, tanpa kata apa apa aku langsung memeluk sandy, memeluk nya seperti aku akan berpisah jauh, rasanya tak ingin ku lepas. rasa bahagia ini tak tergambar kan dan sangat tidak terduga sama sekali. satu hal yang ku sadari, aku tak akan kehilangan wanita yang ku cintai ini. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar