Rabu, 16 September 2015

Gedanken an Dich

Gedanken an Dich 

In Deinen Armen liegen und wissen, 
nicht bleiben zu können. 

Berbaring disamping mu, aku tahu untuk tidak tinggal


In Deinen Augen zu versinken und wissen, 
wieder auftauchen zu müssen. 

Di mata mu, aku mengerti bahwa harus beranjak dan perpindah tempat


In Deiner Nähe ertrinken und wissen, 
doch nicht daran zu sterben. 

 aku tak boleh tenggelam dan mati di dekat mu


Sich Dir öffnen können und wissen, 
nicht ausgeraubt zu werden. 

Aku bisa tahu dan mengerti bahwa aku tak bisa mejadi pasangan mu


Das mag wohl Liebe sein.

Dan itu yang dilakukan cinta



note: puisi dari pengarang jerman 
rasa penasaran yang tinggi. berkelana dengan rasa ingin tau. penuh tanya akan hal hal sederhana yang mungkin menurut orang lain kurang penting. haus pengetahuan dalam setiap hal baru yang dia lihat.

menyesuaikan diri dengan lingkungan bukan masalah. menjadi diri sendiri hal utama, namun ingin tetap berkembang mejadi pribadi yang lebih baik lewat kritik orang lain. konsisten dalam pola pikir. 

Aktifitas dengan teman selalu jadi hal yang prioritas. basket bersama atau hanya sekedar bercengkrama membunuh waktu. bertukar pikiran, pengalaman, dan pengetahuan. menjadi teman bercerita dalam susah dan senang. 

banyak yang berpikiran negatif jika hanya melihat perilakunya, karena tingkah yang selengekan. Sangat menikmati hidup.


        Banyak menyembunyikan kesedihan di dalam hati. Berjuang tanpa henti untuk wanita yang di cintai. mengerti akan keputusan orang lain walau berujung pedih. 

        Bukan pria dengan tampang yang rupawan namun memiliki daya tarik. suara yang berkharisma. 

       Tapi lebih banyak memiliki sedih walau tertutup senyuman di sepanjang hari 





        




Rabu, 09 September 2015

"Senang"

    Mudah kalau hanya mengakatakan berhenti tanpa ada rasa menyesal dan beban. Mudah mengatakan tidak bisa jika memang tanpa usaha. Mudah melupakan jika memang tanpa kenangan. Mudah untuk pergi jika tanpa ada keterkaitan. Mudah untuk hilang jika tanpa arah dan tujuan. 

    Sekedar untuk berbicara hal sepele pun terasa enggan. Untuk sekedar menyapa dari kejauhan pun terasa berat dan memilih untuk menghindar. sekedar bertatap mata terasa lebih dingin. Sekedar bertutur kata akan terasa salah. 

     Dulu tak begini, saling bertanya hingga hari terasa singkat. Dulu tak begini, kita masih ingin tau lebih tentang latar belakang masing masing. Dulu tak begini, masih saling tertawa di dalam cengkrama. Senang dan sedih jika terbayang hari-hari itu. Menjadi takut akan kehilangan tanpa kepemilikan, menjadi risau tanpa ada kepastian, dan menjadi senang tanpa perlu ada penghiburan 

     Cepat. Tak terasa waktu berjalan. Walau memang singkat, tetapi ada yang hilang dari hari dan malam. Hilangnya buta sesaat membuat terang mata yang pedih menyilaukan. Kenyataan datang. 

      Munafik jika berkata tak sedih. Sedih menjadi kongkrit secara konotatif ataupun denotatif. Sedih jika mengingat hal yang dulu dibanggakan telah hilang. Sedih jika harus melihat akhir dengan air mata. Sedih jika mendengar pilihan akan kenyataan. Sedih jika harus mendengar keputusan dan alasan. 

     Senang akan selalu ada jika sedih menemani. Sedih menjadi berarti jika berdampingan dengan senang. 

     Lelah jika mengingat perjuangan untuk mencapai tujuan dan kemenangan.
Sedih melihat air mata yang jatuh karena egoisme, kenyataan, keputusan, pertimbangan, kenangan, dan penyesalan.